Selasa, 22 Januari 2013

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN


Proses pembangunan pertanian pada azasnya berwujud usaha mengalihkan sistem pertanian dengan produktivitas rendah menjadi sistem pertanian dengan produktivitas yang relatif tinggi. Dalam rangka usaha ini cara-cara bercocok tanam diatas areal tanah yang ada disempurnakan, prasarana, fasilitas­fasilitas dan jasa-jasa guna melayani produksi pertanian diper­luas dan areal baru mulai dikerjakan dengan jalan perluasan pengairan dan pengembangan wilayah-wilayah sungai.Sementara itu produksi pertanian tidak akan mungkin diting­katkan dengan pesat tanpa menggunakan pupuk dan pestisida, pelbagai jenis bibit unggul dan sistem pengairan. Namun demi­kian akibat-akibat sampingan terhadap alam lingkungan seki­tarnya yang mungkin timbul tetap diperhitungkan dalam menggunakan hal-hal tersebut bagi peningkatan produksi per­tanian. Di samping itu ada pula akibat-akibat sampingan yang telah terjadi, antara lain pendangkalan sungai dan pantai ka­rena erosi tanah, pencemaran tempat-tempat berkembang biak ikan, dan berbagai kerusakan yang menyertai cara-cara ber­cocok tanam yang kurang serasi.Selanjutnya pembangunan di bidang rehabilitasi tanah kritis di samping ditujukan untuk membantu para petani dalam me­ningkatkan partisipasinya terhadap pembangunan pertanian juga diharapkan untuk mempertahankan sumber-sumber air dan sumber-sumber alam lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar