Sabtu, 12 Mei 2012

Pengembangan Android


Android merupakan sistem operasi berbasis linux yang menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Pada awalnya perkembangan android di Indonesia ini kurang diminati karena kebanyakan  android menggunakan input touchscreen yang kurang populer di Indonesia. Android jugamembutuhkan koneksi internet yang sangat cepat untuk memaksimalkan kegunaannya padahal Internet dari Operator selular Indonesia kurang dapat diandalkan. Selain itu, adanya anggapan bahwa Android sulit untuk dioperasikan / dipakai bila dibandingkan dengan handphone lain.

Namun pada kenyataanya, saat ini perkembangan Android di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dikarenakan Android memiliki berbagai kelebihan, salah satunya ialah Android market. Android market adalah sebuah pasar digital yang berisi ribuan program/software baik yang gratis maupun berbayar. Mulai dari program untuk edukasi, hiburan, books & reference, lifestyle, sosial, produktivitas, dan lainnya dapat ditemukan di Android market. Android tidak terikat ke satu merek Handphone saja, beberapa vendor terkenal yang sudah memakai Android.

Sejarah Android
Nama Android muncul pertama kali oleh seorang penulis asal perancis yang bernama Mathias Viliers de L'Isle-Adam (1838 - 1898) dalam bukunya yang berjudulTomorrow's Eve. Pada buku tersebut mengisahkan tentang sosok robot artifisial dengan bentuk layaknya manusia biasa yang diberi nama Hadaly. Kemudian pada tahun berikutnya sosok Andorid mulai diperkenalkan pada film Star Wars, yakni robot C-3PO. Film seri Star Trek pun kemudian menggunakan sosok Android sebagai salah satu tokoh yang berupa data. Dari situ kemudian nama Android mulai makin dikenal sebagai sosok robot / data canggih dan pintar.

Dalam perkembangan jamannya, manusia kemudian berhasil menciptakan beberapa Android yang dapat berfungsi dengan baik. Seperti Android EveR-1 yang dibuat oleh the Korea Institute for Industrial Technology, sebuah gynoid interpersonal communication model yang dapat meniru ekspresi wajah manusia dan melakukan percakapan sederhana karena memiliki lebih dari 400 vocabulary.

Dalam telepon seluler sendiri, Android kemudian diciptakan sebagai perangkat lunak yang berupa sistem operasi berbasis Linux yang ditanamkan pada Smartphone. Melalui Android Inc. yang merupakan sebuah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, Amerika Serikat ini Android mulai terus dikembangkan. Perusahaan ini didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication yakni Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. menurut Rubin, Android Inc. tujuan Andorid didirikan untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc. berusaha mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemilikinya.

Selain itu, hal lain yang menarik dari Android pada smartphone ini adalahAndroid memberikan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak ataupun untuk telepon seluler.  Keunggulan tersebut yaitu dengan cara memakai basis kode komputer yang kemudian dapat didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna dapat menciptakan atau menggunakan aplikasi baru di dalamnya.

Berikut adalah model-model Android berdasarkan pengembangannya:

     1.      Android versi 1.0 (22 Okober 2008)  
Pada saat itu melalui kerjasama Google, Open Handset Alliance  ARM Holdings, dan Atheros Communications menciptakan HTC Dream, smart phone mobile yang dirilis perdana dengan sistem operasi Android. Dikarenakan ponsel ini merupakan bentuk perdana, fitur-fitur yang disediakan masih sangat sederhana, seperti integrasi pada Google services dan Open Handset Distribution (OHD).

2.      Android versi 1.1 (9 Maret 2009)

Pada pengembangan selanjutnya Google merilis Android versi 1.1. Android ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search(pencarian saura), pengiriman pesan dengan Gmail  dan pemberitahuan email. Setelah pengembangan Android versi 1.1, Android mengembangkan versi berikutnya dengan mulai menggunakan “code name”. Code name diberikan sesuai urutan abjad dengan penamaan makanan/minuman ringan dan pembuka.


3.      Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Dalam Cupcake terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video pada Youtubedan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
Andorid versi Cupcake ini seharusnya menjadi versi 1.2, namun Google Inc. memutuskan merubahnya menjadi versi 1.5 dan code name dimulai dari versi ini.

4.      Android versi 1.6 (Donut)

Versi Donut dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrolapplet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA/ EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel) pengadaan resolusi VWGA.

5.      Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik, kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

6.      Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukunganAdobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome dengan mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalamSD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto updatedalam aplikasi Android Market.

7.      Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

8.      Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb mulai dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.Tablet Honeycomb pertama yang hadir di Indonesia adalah Eee Pad Transformer yang produksi dari Asus pada Mei 2011.

9.      Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuksmartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secaraoffline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

Pada pengembangan-pengembangan versi tersebut, secara singkat dapat dirangkum beberapa keunggulan fitur Andoid pada smartphone, diantaranya:
  • Kerangka aplikasi, yang memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  • Dalvik mesin virtual, yang merupakan mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
  • Grafik di 2D dan grafis 3D, yang berdasarkan pustaka OpenGL.
  • SQLite, yang digunakan untuk penyimpanan data.
  • Pendukung media yang berupa audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
  • GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
  • Kamera, yang kemudian dalam pengembangannya terdapat 2 model kamera dalam satu ponsel
  • Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)
  • Multitasking
  • TouchScreen
  • Kemudahan dalam Notifikasi, pemberitahuan akan muncul setiap menerima SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader.
Selain pada keunggulan-keunggulan dasar tersebut, Android juga memiliki beberapa keunggulan besar lainnya, diantaranya:
1.      Lebih banyak Model
Google telah menjalin kerjasama dengan berbagai vendor hardware ternama sepertiSamsung, HTC, Motorola, Sony Ericsson dan lain-lain, karena kerjasama inilah masyarakat dapat dengan leluasa memilih model dari berbagai vendor.
2.      Akses Mudah terhadap Ribuan Aplikasi Android
lewat Google Android App Market terdapat ribuan aplikasi danpermainan yang dapat diunduh pada ponsel Android.
3.      Bisa menginstal ROM yang dimodifikasi
jika tidak puas dengan tampilan standar Android, maka ada banyak costum ROM yang bisa digunakan pada ponsel Android.
4.      Widget
User bisa dengan mudah mengakses berbagai setting tampilan pada Home Screen dengan cepat dan mudah sesuai dengan keinginan.
5.      Dukungan perusahaan besar
Memang ini tidak menggaransi secara pasti, tetapi produk yang telah dikeluarkan oleh brand ternama seperti Google bekerjasama dengan berbagai perusahaan bersar tentunya memberikan kepercayaan yang lebih di masyarakat dibanding dengan brand baru yang telah ada.

Walaupun Android menjanjikan fitur-fitur canggih dan menarik yang akan selalu berkembang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan Android, diantaranya:
  1. Koneksi Internet yang terus menerus, dikarenakan ponsel Android memerlukan koneksi internet yang simultan (terus menerus aktif). Artinya user harus berlangganan paket GPRS sesuai dengan kebutuhan.
  2. Iklan yang selalu tampil, aplikasi di Android memang mudah diperoleh dan gratis. konsekuensinya adalah dari setiap Aplikasi tersebut akan selalu muncul iklan yang terpampang.
  3. Potensi program malware, dengan adanya platform aplikasi yang bebas diciptakan dan diunduh, tidak menutup kemungkinan terdapat program berbahaya yang dapat mengganggu bahkan merusak sistem komputer, seperti virusrootkit, spyware, adware, crimeware  atau program berbahaya lainnya.
  4. Ancaman lisensi, karena latar belakang Android menggunakan teknologi java, Google telah diancam melanggar hak paten dari Oracle (perusahaan yang sekarang memiliki lisensi Java). Karena telah membuat virtual machine baru yang dasarnya dari teknologi Java. Bukan tidak mungkin ini menjadi salah satu hambatan ke depan dalam pengembangan Android.

Hingga saat ini Android masih selalu melakukan pengembangan baik dalam segi teknologi maupun persaingan bisnis. Bahkan pada Februari 2012 lalu, aplikasi Android Market yang merupakan penyedia seluruh aplikasi Andorid tersebut dikembangkan menjadi Google Play. Perubahan nama dan pengembangannya ini didasarkan untukmenandingi layanan Apple iTunes yang memiliki App Store, Music, Movies, dan iBooks. Sehingga Google Play mulai merangkum Google Music dan Google eBookstore.

SEJARAH BLACKBERRY




Apakah yang ada di benak anda ketika mendengar kata Blackberry?Handphone, Internet, E-mail atau Mahal bahkan nama buah? Blackberyitu apa sejenis buah hasil kawin silang dari strowbery dan bluebery? Ok kita akan mengetahu lebih dalam tentang Apa itu Blackberry? Dan apa yang dimaksud dengan blackberry? Kita akan berjalan-jalan sebentar untuk bermain-main dengan black berry ini. Blackberry sebenarnya adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili Internet, menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Black bery kini telah banyak berintegrasi dengan merek-merk HP, salah satunya adalah Nokia. Dengan blackberry kamu akan dengan mudah menerima, membaca, dan mengirim e-mail selayaknya SMS di handphone. Yaa seperti push e-mail gitu lah… Lalu gimana sejarahnya blackberry ini ya? 

Blackberry di masa awal
Sekilas tentang RIM (Research IN Motion)
Berawal dari perusahaan kecil dengan modak hasil pinjaman, RIM berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan di hormati dai Kanada. Apakah Rahasianya? Apalagi kalau bukan keuletan dan keinginan unruk terus berkembang. Kisah sukses perusahaan dengan nama lengkap Research In Motion Ltd, berawal dari keinginan seorang pemuda yang di drop out dari kampusnya untuk membuktikan diri. Adalah seorang yunani bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke Kanada pada th 1967. Usianya yang ke 23 Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas Waterloo, dimana dia mendalami teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazarsis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo,Ontario Kanada th 1984. Kontrak kerja pertama RIM datang dari General Motor Kanada untuk mengerjakan otomasi industri dan berahan dalam beberapa tahun pertama dengan berpindah dari kontrak ke kontrak. RIM berhasil mendapatkan pengahasilan $1 juta dan memiliki sekitar 12 orang karyawan. RIM mulai tertarik pada perangkat digital nirkabel ketika menerima kontrak dari Roger Cantel Mobile Comminications, operator pager dan telepon seluler th 1987. Dalam kontraknya, RIM bertugas mencari tahu potensi dari sistim jaringan digital nirkabel baru yang di kenalkan Ericsson. Selanjutnya berhasil membuat modem radio nirkabel berukuran mini. 1990, modem buatan ini banyak di pakai oleh perusahaan OEM untuk berbagai produk dari komputer sampai mesin penjual otomatis.
1991 RIM mengembangkan software untuk mendukung sistim e-mail nirkabel. Dalam mengembangkan ini, RIM bekerja sama dengan dua perusahaan besar seperti Ericsson, dan Anterior Technologi. Ericsson berhasil mengenalkan modem radio portabel th 1992, Anterior Technologi bertugas menyediakan gateway untuk sistim e-mail sementara RIM akan meyediakan aplikasi pemograman. Kerjasama tiga pihak ini berhasil menciptakan sistim e-mail nirkabel dengan konektivitas tak terputus. Karena dirinya sangat mahir mengurusi riset dan tehnologi dari pada keuangan, Lazardi mempekerjakan James Balsillie pada th 1992 untuk mengurus keuangan perusahaan dan pengembangan bisnis. Basile akhirnya menjadi salah satu direktur RIM, setara dengan Lazardis. Karena kemampuan dan kredibilitasnya, RIM di percaya untuk bekerja sama dengan banyak perusahaan besar seperti Micrsoft, IBM, Bell South Wirless Data dan banyak lagi.
1997-2001
Ini adalah periode awal kemunculan perangkat BlackBerry yang masih berupa pager dua arah (two way pager). Meski berbentuk pager, perangkat BlackBerry ini dudah tampil beda dengan pager kebanyakan. Selain firyrnya,kehadiran keyboard QWERTYnya jaddi ciri khas dp psar saat itu. Layanan yang di sediakan bagi pelanggan hanya dua,yaitu e-mail dan WAP. Untuk menyediakan layanan itu RIM menggandeng dua penyedia layanan internet nirkabel, mereka adalah Data TAC dan Mobitex. Dua produk menggunakan layanan Data TAC dan tiga produk menggunakan akses Mobitex.
Seri 850 adalah perangkat yang menandai lahirnya BlackBerry di dunia. perangakat ini memililki fitur yang sederhana, layarnya masih menggunakan teknologi monochrome dengan ukuran kecil. Namun seri ini adalah awal dari semuanya, Tahun 2005 perangakat ini mendapat pengakuan dari PC Magazine sebagai 14th greatest gadget of the past 50 years.

2001-2003
Di periode ini perangkat BlackBerry mulai diberi fasilitas telepon seluler menggunakan teknologi GSM(2G), begitu juga dengan akses datanya . Selain teknologi, desain BlackBerrypun telah terwujud layaknya hp pintar, lengkap dengan keyboard QWERTY. Makanya RIM mulai mengenalkan BlackBerrysebagai perangkat hp pintar bukan lagi pager dau arah. Sejarah lain yang tercipta di tahun ini adalah mulai di tanamkannya BlackBerry OS. Memiliki user interface dengan susunan menu khas BlackBerry yang sampai sekarang masih jadi patokan. Seri “Quark”merupakan jajaran hp BlackBerry yang sangat populer pada masa it. Produk dalam seri “Quark” seperti 6230 telah dilengkapi dengan tenologi java sebagai pendukung platform web browsernya.Selain itu di periode ini pula RIM mengeluarkan untuk pertama kalinya hp BlackBerry berteknologi CDMA(6750) dengan menggandeng Verizon sebagai operatornya. Namun layarnya masih berteknologi monochrome.
2003-2004
Salah satu produk yang legendaris dari periode ini adalah 7270. Di lengkapi dengan teknologi WiFi dan menawarkan akses data melalui jaringan WLAN terbatas yang bisa di gunakanuntuk menjalankan fitur VoIP. RIM mencoba menawarkan pilihan kepada konsumen dengan menggandeng penyedia layanan seluler. Di Amerika, mereka menggandeng iDen untuk menghadirkan fasilitas sensasional di hp BlackBerry yaitu 7510 dan 7520 seperti GPS, komunikasi dua rah (walki talki) dan Bluethoot.

2004-2006
Dan yang terbaru lagi adalah SureType yang mereka kenalkan ke pasar. Adalah dengan konsep satu tombol memuat dua huruf dan di dukung dengan fitur textpredictive input seperti teknologi T9 yang sekarang kita kenal. Alasan penerapan SureType ini adalah memberikan kemudahan bagi pengguna yang kurang suka dengan keyboard QWERTY konvensional. Karena penerapan keyboard ini pula hp-hp BlackBerry seperti 7100v dan 7130e,memiliki desain yang ramping.
2006 sampai sekarang
Fitur- fitur baru terus di tanamkan pada perangkat BlackBerry, seperti layar warna yang lebih baik, kamera, slot kartu memori dan aplikasi chating. Dan juga mengenalkan TrackBall sebagai pengganti TrackWheel . Dan ini merupakan perangkat pengakses menu di hp blackBerry. Bedanya, TrackWheek mengguakan konsep yang sama dengan TrackWhel di mouse komputer,TrackBall berbentuk bola yang di letakan di bawah layar. Konsep TrackBall di puji banyak kalangan karena aksesnya yang lebih nyaman dan cepat. Seri 8100merupakan produk pertama yang menerapkan tombol navigassi TrackBall. RIM mengklasifikasikan produknya ke dalam seri tertentu untuk memudahkan pengguna membedakan ke unggulan masing – masing. Nama seri yang di gunakan cukup menarik seperti Electron(8700), pearl(8120), GammaRay(8820), Curve(8310) dan yang terakhir baru muncul adalah Bold(9000). Sampai sekarang pengguna BlackBerry telah mencapai 14 juta di seluruh dunia.

Yamaha A-S300 – Integrated Amplifier


Yamaha A-S300 Silver







Tentunya pembaca sudah mengenal akan Yamaha yang merupakan  produsen barang elektronik, yang berkecimpung dibidang Audio dan Home Theater.  Saat ini Yamaha mengeluarkan sebuah Integrated Amplifier Stereo dengan tipe A-S300.
Amplifier ini merupakan elanjutan dari tipe sebelumnya A-S500 yang menurut informasinya merupakan amplifier terbaik.  Apakah A-S300 ini serupa dengan pendahulunya ? Dari sudut fisik tampilan A-S 300 pada bagian depannya terdapat sebuah selector input untuk masukan dari CD, Tuner, Dock, Phono dan Line 1/2/3.  Selain itu terdapat pula tombol putar untuk volume control serta untuk Bass, Trebel, Balance dan Loudness yang digunakan untuk mengatur Sonic.  Dilengkapi pula dengan tombol tekan pure direct yang dapat digunakan langsung untuk mengakses seluruh kontrol tonal.
Saat ini elektronik dapat dikatakan tidak lengkap apabila tidak tersedia fasilitas Remote. Remote A-S300 mempunyai tombol yang cukup sensitiv, dapat merespone dengan segera dan cepat sehingga dapat mengendalikan CD Player (tergantung koneksi yang tersambung pada bagian input amplifier).  Pada bagian belakang terdapat soket input dan terminal speaker layaknya koneksi standar pada sebuah integrated amplifier.  Akan tetapi hal ini tidak menjadi suatu hambatan atau menurunkan kemampuan dari A-S300 dibandingkan A-S500.  Mungkin yang sangat menyolok dibandingkan dengan kakaknya adalah power outputnya saja, dimana sebelumnya mempunyai power output sebesar 85 watt per channel, sekarang hanya menjadi 60 watt per channel.  Sehingga amplifier ini terkesan tidak segagah tipe sebelumnya dan musik yang dihasilkan terdengar agak lembut dengan reproduksi frekuensi high terlalu halus.  Saat dicobakan dengan lagu-lagu dari Justin Bieber yang baru saja berkunjung ke Indonesia, terdengar tempo dan ritme yang dihasilkan lumayan baik, akan tetapi repro bass dan High yang dihasilkan kurang galak.  Sedangkan  kemampuan olah vokal, amplifier ini dapatlah dikatakan mempunyai tonal yang  jernih.  Harga jual untuk amplifier Yamaha A-S300 ini dengan kisaran Rp.3.3 Juta
Kesimpulan
Yamaha A-S300 memiliki kualitas tampilan yang baik dengan kualitas keseimbangan tonal yang baik. Akan tetapi kualitas suara yang dihasilkan terlalu lembut atau terlalu halus sehingga menimbulkan kesan tidak live.  Mungkin anda dapat memilih amplifier ini dengan mempertimbangkan melihat ukuran besar ruang musik anda dan jenis atau tipe musik yang anda suka

Vermouth Audio Red Velvet Analog Interconnect


Kabel bagus tak selalu harus mahal
Melihat penampakan kabel interkonek Red Velvet dari Vermouth Audio, terus terang saja kami bukannya terkesan oleh tampilan fisiknya yang dibalut warna merah menyala itu (atau Anda terpesona olehnya?).
Sebaliknya, saya malah langsung terbayang-bayang pada sejumlah kabel keluaran Cina yang harganya murah meriah, dengan kemasan yang eye-catching, tetapi performanya jauh di bawah tampilan fisiknya. Apalagi, ini varian terbaru Vermouth yang diklaim sebagai versi ekonomis, dengan harga di bawah satu juta rupiah. Jauh di bawah harga Vermouth Black Pearl yang dibandrol Rp. 2,7 juta itu. Too good to be true?
Tapi tunggu dulu, pihak Vermouth mengatakan bahwa Red Velvet telah terjual lebih dari 200 pair dalam waktu 2 bulan saja. Prestasi yang sangat bagus untuk sebuah kabel bikinan lokal yang ditujukan kepada kalangan pengguna high-end audio. Tak hanya itu rupanya, pada tanggal 24-26 Februari 2012 melalui perwakilan Vermouth di UK, Mains-Cables-R-Us, Red Velvet telah hadir di Bristol Audio Show, sebuah pameran audio berkelas international. Nah, jadi kami berharap ini kabel yang berbeda dari puluhan (atau jangan-jangan ratusan) varian “made in China” yang kami maksud di atas. Apa boleh buat, meski Apple dan banyak merk terkemuka toh diproduksi di China, tapi hasil riset terakhir di tahun 2010 menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dunia terhadap produk “made in China” adalah low quality. Tapi Red Velvet adalahmade in Indonesia, dan Anda boleh percaya boleh tidak, bahwa produk buatan Indonesia ternyata dipersepsikan memiliki kualitas lebih baik dibanding produk asal negeri tirai bambu itu.
Nah, Red Velvet yang kami terima untuk review ini merupakan varian yang menggunakan konektor berlapis emas, ini yang termurah dari keluarga Red Velvet. Yang termahal menggunakan konektor berlapis rhodium. Bahan baku kabel ini adalah material 7N Copper, yang berarti menggunakan tembaga dengan tingkat kemurnian 99.99998%, dengan proses metalurgi UPOCC. UPOCC adalah singkatan Ultra Pure Ohno Continuous Cast, teknik yang ditemukan oleh profesor Ohno dari Jepang untuk mendapatkan tembaga dengan kristal tunggal, yang memungkinkan signal ditransfer lebih bebas hambatan. Konon kabel ini biasa digunakan pada kabel-kabel Ultra High-End berlabel merk-merk terkenal.
Maka segera kami siapkan perangkat kami untuk keperluan uji dengar, sebuah CD player Audio Aero Capitole Reference kami umpan ke sebuah amplifier tabung Air Tight, melalui Red Velvet, dan selanjutnya diteruskan ke sepasang speaker Vienna Acoustic Mozart Grand melalui kabel speaker Oritek S1. Sebagai pembanding kami gunakan Audioquest Diamond Hyperlitz X3, Duelund 2.0 rev.2, Nordost Black Knight dan Vermouth Black Rhodium. Dua kabel yang kami sebut pertama sebetulnya bukan pembanding yang baik. Pertama karena kelasnya, paling tidak dari sisi harganya yang di atas 10 juta rupiah, nampak seperti David vs Goliath. Kedua, Red Velvet menggunakan bahan tembaga, sedangkan Diamond X3 dan Duelund menggunakan bahan perak. Pembanding yang lebih sepadan adalah Nordost Black Knight, baik dari sisi harga maupun material yang digunakan. Tapi tak mengapa, karena memang kami ingin menguji seberapa jauh Red Velvet ini mampu bersaing dengan kabel “branded”, regardless of harga dan material yang dipergunakan.
Setelah memilih beberapa software (materi lagu), kami pun segera tenggelam dalam keasyikan uji dengar. Kami memang tak berharap terlalu banyak dengan membandingkan Red Velvet dengan Duelund misalnya, tapi toh di kesan awal ini kami merasa Red Velvet tampil jauh dari harapan. Jauh dari kesan open dan transparan, secara keseluruhan malah terdengar agak kusam. Kami merasa seperti ada tirai tebal antara kami dengan speaker, reproduksi nada-nada high juga terkesan rolled-off terlalu awal. “Treble-nya ngga keluar sama sekali nih…,” demikian komentar seorang rekan kami yang ikut uji dengar. Kami coba bandingkan dengan Nordost Black Knight, memang si Black Knight juga lebih open pada nada tinggi, meskipun kali ini Red Velvet unggul telak untuk urusan mid dan vocal. Dibanding Black Pearl yang berkarakter bright, Red Velvet terkesan tampil “malu-malu”.
Kami putuskan menghentikan uji dengar untuk memberikan kesempatan Red Velvet mengalami prosesbreak-in dulu. Bukan mengapa, pengalaman kami dengan Duelund 2.0 rev2 itu juga nyaris sama, sama sekali tak istimewa saat awal uji dengar. Tetapi kemudian seperti Upik Abu yang menjelma menjadi Cinderella setelah proses break-in 200 jam! Untuk mempercepat proses break-in, kami pasang Red Velvet dari analog output TV LCD ke sepasang speaker aktif, dan menyala nyaris 20 jam sehari, selama 5 hari, dari Senin hingga Jumat! Jadi total telah 100 jam saat di hari Sabtu berikutnya kami siap mengulang uji dengar.
Hasilnya? Sang “pangeran kodok” telah menjelma menjadi “Prince Charming”, lengkap dengan kuda jantan putih yang sangat gagah. Yup, dengan perangkat pendukung dan kabel pembanding yang sama, kali ini Red Velvet menghasilkan suara yang jauh lebih bagus dibanding Nordost Black Knight. Dengan karakter mid yang smooth dan vokal yang berbobot, kali ini di nada nada tinggi tidak lagi kusam, jauh lebih transparan dan extended meski tetap tidak seterbuka Vermouth Black Pearl. Dibanding Black Pearl yang lebih bright, bagi kami karakter nada nada tinggi Red Velvet lebih pleasurable gak bikin capek. Stereo image dan soundstage lebih baik dibanding saat menggunakan Black Knight dan Black Pearl tapi memang masih kalah dibanding Diamond X3 dan Duelund 2.0. Di nada-nada bass, Red Velvet tetap tak bisa mengalahkan Diamond X3 maupun Duelund 2.0 tetapi masih bagus dibandingkan Black Knight.
Dibanding “saudara tuanya”, Vermouth Black Pearl, karakter Red Velvet lebih laid back dan sebaliknya Black Pearl sangat forward. Sehingga untuk mendengar musik berlama-lama dapat kami pastikan menggunakan Red Velvet lebih aman dari kondisi ear fatigue yang mudah dialami jika menggunakan Black Pearl. Di dalam sistem audio yang menggunakan tabung terasa bahwa Red Velvet merupakan pilihan kabel yang tepat jika bujet Anda di bawah 5 juta rupiah. Sedangkan Black Pearl menurut kami lebih cocok untuk perangkat berbasis solid-state.
Apakah kabel ini worth it? Jangan berharap kabel ini bisa menandingi Duelund 2.0 dengan MSRP sekitar 16 juta rupiah itu, tetapi kami sangat optimis bahwa kabel ini bisa menandingi atau bahkan dalam beberapacase melampaui performa kabel-kabel branded sampai dengan harga 5 jutaan rupiah. Karakter kabel ini dalam menyalurkan nada-nada mid dan vokal akan dengan mudah memikat hati penggemar musik audiophile. Jika Anda suka nada tinggi yang lebih terbuka, mungkin pilihan konektor silver atau rhodium lebih tepat. Langkah Vermouth untuk memberikan opsi ini kami nilai cukup cerdas dalam menyiasati kelebihan dan kelemahan Red Velvet, agar lebih sesuai dengan preferensi penggunanya.
Performa Red Velvet secara keseluruhan cukup mengejutkan untuk sebuah kabel interkonek yang dipasarkan dengan harga di bawah satu juta rupiah. Two thumbs untuk Vermouth. Kami tak ragu untuk menyimpan satu pair sebagai referensi saat menguji kabel interkonek.           (Penguji : Arif Wicaksono/ CEO Tubelover-Indonesia)
Rating : 
Tampilan fisik : 8,5
Kualitas Suara : 8
Kualitas dibanding harga :
9